Menuju Pulau Obi
Bandara itu seperti tidak asing, sangat mudah mengingatnya. Banyak kenangan, cerita, meskipun hanya sebentar berada di tempat ini selalu saja ada kejadian unik yang terjadi. Seringnya dikunjungi memudahkanmu melakukan aktifitas di sana, bukan cuma letaknya yang sering kau jumpai tapi mereka yang bekerja di sana juga.
Pelabuhan kapal perintis juga tidak asing lagi bagi kita, manusia yang mencari piring nasi di sebuah pulau kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai manusia kau temui dalam perjalananmu dan semuanya berbeda karena kalau sama berarti mereka saudara kembar. Untungnya selama ini saya bersama orang-orang baik, selalu merasa aman dari kehilangan.
Pelabuhan-pelabuhan kecil di setiap tempat yang ku singgahi memiliki ceritanya sendiri, bacan akan menjadi tempat yang selalu ingin ku singgahi. Ketika kau berjalan lurus dari pelabuhan kupal ada sebuah mesjid kecil di ujung pertigaan jalan, letaknya sebelah kanan jika kamu dari pelabuhan. Cuti ataupun balik cuti pasti saya sempatkan untuk beribadah di sana terlepas dari mandi atau sekedara mencuci muka dan membersihkan diri. Warga disekitar mesjid juga ramah, pernah sekali saya ke sana menggunakan celana robek dan tidak mungkin saya beribadah dengan seperti itu. Sarung di mesjid tidak ada tapi untungnya disekitar mesjid tinggal orang-orang yang menurutku baik, saya pinjam sarung di salah satu rumah yang letaknya di depan mesjid seberang jalan.
Madapolo tempat yang ingin kita singgahi berikutnya, kenapa? Di sana jajanan laut terhambur, dan semuanya enak. Surga kuliner di sini jika kalian melakukan perjalanan dari atau menuju obi. Anak-anak di sini juga pandai berenang, biasanya mereka berenang-berenang mengelilingi kapal menunggu uang koin yang dilemparkan penumpang, itu menjadi salah satu hiburan mengisi kelelahan dan kebosanan di atas kapal.
Laiwui tempat berikutnya yang kita singgahi, di sini jaringan internet lumayan bagus. Biasanya kapal yang tidak masuk ke kawasi menurunkan penumpang di sini kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan speedboat.
Sampailah kita di site tempat mengais rejeki, bangunan beton besar berdiri kokoh mejulang ke udara. Desa kawasi menjadi persinggahan terakhir kapal sebelum kembali menuju ternate.
Turun dari kapal kita sudah ditunggu bus perusahaan yang akan mengantarkanmu menuju mess tempat kalian tinggal, mess manado, mess gor, dan mess bakri merupakan nama-nama mess yang ada di sini. Kebetulan saya tinggal di mess gor yang jarak dari pabrik itu jika kalian berjalan kaki hanya butuh waktu 5 menit.
Hari ini saya tiba di sana dan besok akan mulai masuk kerja, saya sangat beruntung bisa bekerja dengan orang-orang hebat dan lucu-lucu. Pekerjaan yang berat terasa jadi ringan, rasa lelah hilang ketika tertawa, rasa haus hilang ketika kita minum haha.
Olahraga juga rutin dilakukan karena mayoritas mereka yang bekerja di sini itu anak muda dan rata-rata menyukai futsal. Tentang makanan kalian tidak perlu khawatir karena diberikan 3 kali sehari, jangan takut lapar apalagi kurus kecuali jika kalian mau. Pakaian kotor kalian juga jika tidak mau mencucinya sendiri tinggal simpan di depan kamar, besok sorenya sudah ada di depan kamar lagi dengan kondisi bersih dan wangi tapi jangan coba-coba menyimpan pakaian dalam kalian karena besoknya tidak akan kembali di tempatnya, kalau kalian mau cari silahkan ke tempat sampah.
Bukan mau dimanjakan tapi itu salah satu bentuk perhatian perusahaan kepada kalian yang telah mengucurkan keringat seharian, kalian di sini tinggal kerja dan menjaga kesehatan. Di sini juga ada klinik, dokternya baik, perawatnya juga baik, jika kalian merasa kesehatannya terganggu silahkan saja ke klinik untuk memeriksakan diri dan meminta obat.
10 minggu itu bukan waktu yang lama dan bukan juga waktu yang cepat, tapi 2 minggu cuti itu yang menentukan apakah 10 minggu itu lama atau cepat.
Untuk dia yang bisa jadi saudaraku, mamakku, sahabatku, kekasihku ah ini tidak, jangan lupa makan karena saya tidak akan pernah lupa makan, ada orang-orang kantin yang selalu mengingatkan untuk makan sedangkan kamu harus mengingatkan dirimu sendiri, jangan begadang karena membaca apalagi karena membaca blog ini. Sebelum memutuskan mencintaimu, rindu tak pernah sejahat ini. Jangan rindukan saya, kecuali kalau kamu mau.
Pelabuhan kapal perintis juga tidak asing lagi bagi kita, manusia yang mencari piring nasi di sebuah pulau kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai manusia kau temui dalam perjalananmu dan semuanya berbeda karena kalau sama berarti mereka saudara kembar. Untungnya selama ini saya bersama orang-orang baik, selalu merasa aman dari kehilangan.
Pelabuhan-pelabuhan kecil di setiap tempat yang ku singgahi memiliki ceritanya sendiri, bacan akan menjadi tempat yang selalu ingin ku singgahi. Ketika kau berjalan lurus dari pelabuhan kupal ada sebuah mesjid kecil di ujung pertigaan jalan, letaknya sebelah kanan jika kamu dari pelabuhan. Cuti ataupun balik cuti pasti saya sempatkan untuk beribadah di sana terlepas dari mandi atau sekedara mencuci muka dan membersihkan diri. Warga disekitar mesjid juga ramah, pernah sekali saya ke sana menggunakan celana robek dan tidak mungkin saya beribadah dengan seperti itu. Sarung di mesjid tidak ada tapi untungnya disekitar mesjid tinggal orang-orang yang menurutku baik, saya pinjam sarung di salah satu rumah yang letaknya di depan mesjid seberang jalan.
Madapolo tempat yang ingin kita singgahi berikutnya, kenapa? Di sana jajanan laut terhambur, dan semuanya enak. Surga kuliner di sini jika kalian melakukan perjalanan dari atau menuju obi. Anak-anak di sini juga pandai berenang, biasanya mereka berenang-berenang mengelilingi kapal menunggu uang koin yang dilemparkan penumpang, itu menjadi salah satu hiburan mengisi kelelahan dan kebosanan di atas kapal.
Laiwui tempat berikutnya yang kita singgahi, di sini jaringan internet lumayan bagus. Biasanya kapal yang tidak masuk ke kawasi menurunkan penumpang di sini kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan speedboat.
Sampailah kita di site tempat mengais rejeki, bangunan beton besar berdiri kokoh mejulang ke udara. Desa kawasi menjadi persinggahan terakhir kapal sebelum kembali menuju ternate.
Turun dari kapal kita sudah ditunggu bus perusahaan yang akan mengantarkanmu menuju mess tempat kalian tinggal, mess manado, mess gor, dan mess bakri merupakan nama-nama mess yang ada di sini. Kebetulan saya tinggal di mess gor yang jarak dari pabrik itu jika kalian berjalan kaki hanya butuh waktu 5 menit.
Hari ini saya tiba di sana dan besok akan mulai masuk kerja, saya sangat beruntung bisa bekerja dengan orang-orang hebat dan lucu-lucu. Pekerjaan yang berat terasa jadi ringan, rasa lelah hilang ketika tertawa, rasa haus hilang ketika kita minum haha.
Olahraga juga rutin dilakukan karena mayoritas mereka yang bekerja di sini itu anak muda dan rata-rata menyukai futsal. Tentang makanan kalian tidak perlu khawatir karena diberikan 3 kali sehari, jangan takut lapar apalagi kurus kecuali jika kalian mau. Pakaian kotor kalian juga jika tidak mau mencucinya sendiri tinggal simpan di depan kamar, besok sorenya sudah ada di depan kamar lagi dengan kondisi bersih dan wangi tapi jangan coba-coba menyimpan pakaian dalam kalian karena besoknya tidak akan kembali di tempatnya, kalau kalian mau cari silahkan ke tempat sampah.
Bukan mau dimanjakan tapi itu salah satu bentuk perhatian perusahaan kepada kalian yang telah mengucurkan keringat seharian, kalian di sini tinggal kerja dan menjaga kesehatan. Di sini juga ada klinik, dokternya baik, perawatnya juga baik, jika kalian merasa kesehatannya terganggu silahkan saja ke klinik untuk memeriksakan diri dan meminta obat.
10 minggu itu bukan waktu yang lama dan bukan juga waktu yang cepat, tapi 2 minggu cuti itu yang menentukan apakah 10 minggu itu lama atau cepat.
Untuk dia yang bisa jadi saudaraku, mamakku, sahabatku, kekasihku ah ini tidak, jangan lupa makan karena saya tidak akan pernah lupa makan, ada orang-orang kantin yang selalu mengingatkan untuk makan sedangkan kamu harus mengingatkan dirimu sendiri, jangan begadang karena membaca apalagi karena membaca blog ini. Sebelum memutuskan mencintaimu, rindu tak pernah sejahat ini. Jangan rindukan saya, kecuali kalau kamu mau.
Komentar
Posting Komentar