menemukan atau terus mencari, bersyukurlah



Berpacaran itu untuk putus bisa karena berpisah atau karna menikah, banyak dari berakhirnya suatu status yang namanya pacaran itu berakhir karena putus dengan alasan tidak cocok, pasangannya selingkuh, LDR, dan berbagai masalah yang sering terjadi dalam sebuah hubungan namun banyak juga yang berakhir karena pernikahan. Semua pasangan yang berpacaran menginginkan muara hubungan mereka berakhir di pelaminan, tidak mudah sepertinya dua kata yang cocok untuk menggambarkannya karena kebanyakan pasangan yang berpacaran memiliki usia yang tidak jauh berbeda dan ini biasanya menjadi kendala bagi mereka yang menganggap itu kendala. Ketika seorang pria memiliki usia 24 tahun bagi mereka itu masih belum memasuki usia untuk berkeluarga sedangkan disisi wanita usia itu sudah memasuki masa matang untuk berkeluarga. Pria dewasa dan mapan datang ke rumah wanita dengan niat untuk melamar, apa yang akan terjadi? Bisa diterima ataupun ditolak dimana ini tergantung dari orang tua wanita, walaupun wanita menolak karena ingin menunggu pasangannya namun orang tuanya sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk melihat sang anak berkeluarga. Kalian pria bisa apa? Mau menggagalkan pernikahan pacarmu atau membawa lari pacarmu, itu pilihan yang konyol dan jangan sampai terlintas dipikiran kalian.
Komitmen dengan pacar saja itu tidak cukup menjamin kalian akan bersama nanti, perlu pembuktian dari kata “aku mencintaimu” sebab cinta kata lain dari memberi, karena memberi itu adalah pekerjaan, dalam siklus pekerjaan cinta itu memperhatikan, merawat, menjaga dan itu berat. Sesuatu pekerjaan yang berat membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan dan itu hanya dilakukan oleh mereka yang kuat dan tangguh. Maka berhati-hatilah dalam mengucapkan kata “aku mencintaimu” kepada mereka yang akan meminta pertanggung jawabanmu.
Kalian yang lahir dizaman sekarang sepertinya harus lebih bekerja keras lagi jika ingin pacaranmu itu berakhir di pelaminan karena suku kita masih berpegang teguh dengan yang namanya uang panaik dan itu tidak bisa kita pungkiri. Tidak ada masalah dengan uang panai yang penting kamu terlahir dari keluarga kaya raya, jika tidak maka kerja keras mengumpulkan uang konsekuensi paling kongkrit yang harus dilakukan dalam memperjuangkan cintamu.
Saya setuju jika seorang wanita tidak ingin berpacaran, mungkin dia tidak ingin menyakiti perasaan pria dengan ditinggal menikah. Semua manusia di bumi ini ingin menghabiskan masa tua mereka dengan orang yang tepat menurut sudut pandang mereka sendiri bukan dari sudut pandang orang tua apalagi orang lain. Seperti halnya bapak yang berprofesi sebagai pembawa becak motor yang saya temui dekat pusat perbelanjaan di kota Makassar, katanya dia sudah tiga kali menikah dan sepertinya dipernikahan ketiganya ini bapak baru menemukan orang yang tepat mengapa tidak karena sang istri begitu sangat baik dan pengertian sehingga sang bapak bingung bagaimana caranya untuk bertengkar, “katanya sambil tersenyum”. Pernikahan pertama keluarga sang istri dan istrinya itu menuntut bapak untuk bisa memenuhi semua keinginan mereka dimana sang bapak hanya bisa memenuhi kebutuhan mereka sehingga harus berujung pada perceraian. Pernikahan berikutnya bapak menambatkan pilihan hatinya kepada seorang wanita pegawai negeri sipil, menurutku itu pilihan yang sangat tepat dimana sang bapak bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak lama pernikahan ini berlangsung karena sang istri sangat pencemburu jika bapak berbicara dengan wanita lain karena rasa cemburu yang berlebihan akhirnya sang bapak memutuskan pernikahan kali ini harus kembali gagal dan bermuara pada perceraian. Bapak bukan orang yang mudah menyerah jika ini menyangkut pasangan hidup, kali ini dia menambatkan hatinya pada seorang guru mengaji di suatu daerah yang ada di Sulawesi selatan. Kali ini istrinya memang sangat baik, pengertian dan ikut semua apa yang bapak katakan, hingga sekarang mereka hidup dalam kesederhanaan di kota Makassar dengan pekerjaan bapak sebagai pembawa bentor di sore hari karena pagi harinya bapak harus berjualan di pasar.
Mencari yang tepat tidak harus sekali terkadang kita harus terus mencoba sampai memang mendapatkan terbaik, jangan mencari pasangan dengan membandingkannya dengan kesempurnaan karena kita manusia tidak ada yang sempurna bahkan mendekatinya pun tidak. Jika masa lalumu menciptakan luka yang begitu dalam jangan berfikir waktu akan menyembuhkannya tapi biarlah luka itu menjadi dewasa karena setelah ini akan banyak luka-luka baru bermunculan dan yakinlah saat itu dirimu telah dewasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deep Drawing

K3 UMUM

Kata Bijak Para Filsuf