Tentang hujan dan kebaikanmu
Hujan itu berkah, saya setuju. Pagi ini langit cerah seperti biasa, udara juga sejuk meskipun tidak di area pabrik. Menjelang siang langit tiba-tiba gelap karena matahari tertutupi gumpalan awan hitam yang banyak sekali sehingga cahaya matahari tidak bisa menembusnya. Perlahan mulai gerimis, saat itu saya sedang beristirahat di mess. Suara hp terdengar dari atas meja ternyata yang menelpon orang dirindukan, katanya lamaran kerjaku sudah dikirimnya. Setelah curhat dengan sang pencipta, waktunya kembali ke pabrik dan hujan mulai deras tapi untung saja saya punya mantel. Hujan semakin deras dan kami pun hanya duduk di dalam ruangan menunggu hujan redah, harapannya sih sampai pulang.
Ketika musim hujan datang, pedagang payung dan jas hujan dadakan bermunculan mengisi pinggiran trotoar jalan kota dimana pun kotanya itu seperti juga kotaku. Katanya hujan itu terdiri dari 1% air 99% kenangan, kenangan air mungkin haha.
Beberapa hari di bulan ini saya terlalu sibuk bukan dengan pekerjaan tapi dengan film-film baru yang di copy bayu setelah berlibur 14 hari di kota kelahirannya. 10 minggu bekerja membuat kita mencapi titik jenuh, bosan, lelah, malas, dan semua penyakit sifat manusia makanya diberikan waktu mengistirahatkan otak, perasaan, dan raga selama 14 hari di kotamu. Kesibukan ini membuat saya lupa ternyata ada seorang wanita menanti kabar ataupun sekedar menyapanya, meskipun bukan pacar tapi dia sangat baik dalam semua hal apalagi sering kali ku buat repot dengan minta tolong dikirimkan berkas lamaran kerja dan itu akan kuingat sampai kapanpun.
Hujan pernah menahanku di sana, di ruangan yang mungkin ukurannya 3x3 m karena belum sempat ku ukur secara langsung. Jika bukan karena hujan mana mungkin kami akan menggunakan payung untuk keluar, mana mungkin kami menggunakan bentor dan mana mungkin payung itu akan ku titipkan di penjual bakso depan sebuah mall. Hujan memang membawa berkah contohnya kepada bapak pembawa bentor karena sudah mendapatkan penumpang seperti kami, terutama saya yang baru lagi menggunakan transportasi umum ini setelah terakhir waktu sekolah menengah kejuruan.
Ketika musim hujan datang, pedagang payung dan jas hujan dadakan bermunculan mengisi pinggiran trotoar jalan kota dimana pun kotanya itu seperti juga kotaku. Katanya hujan itu terdiri dari 1% air 99% kenangan, kenangan air mungkin haha.
Beberapa hari di bulan ini saya terlalu sibuk bukan dengan pekerjaan tapi dengan film-film baru yang di copy bayu setelah berlibur 14 hari di kota kelahirannya. 10 minggu bekerja membuat kita mencapi titik jenuh, bosan, lelah, malas, dan semua penyakit sifat manusia makanya diberikan waktu mengistirahatkan otak, perasaan, dan raga selama 14 hari di kotamu. Kesibukan ini membuat saya lupa ternyata ada seorang wanita menanti kabar ataupun sekedar menyapanya, meskipun bukan pacar tapi dia sangat baik dalam semua hal apalagi sering kali ku buat repot dengan minta tolong dikirimkan berkas lamaran kerja dan itu akan kuingat sampai kapanpun.
Hujan pernah menahanku di sana, di ruangan yang mungkin ukurannya 3x3 m karena belum sempat ku ukur secara langsung. Jika bukan karena hujan mana mungkin kami akan menggunakan payung untuk keluar, mana mungkin kami menggunakan bentor dan mana mungkin payung itu akan ku titipkan di penjual bakso depan sebuah mall. Hujan memang membawa berkah contohnya kepada bapak pembawa bentor karena sudah mendapatkan penumpang seperti kami, terutama saya yang baru lagi menggunakan transportasi umum ini setelah terakhir waktu sekolah menengah kejuruan.
Komentar
Posting Komentar